BIAYA
DAN KEBUTUHAN ALAT BERAT UNTUK PEMINDAHAN TANAH
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karuniaNya sehingga
kami dapat menyelesaikan laporan ini
tepat waktu. Laporan Pemindahan Tanah Mekanis disusun berdasarkan hasil Analisis dan perhitungan yang telah
kami lakukan . Tujuan dari penyusunan Laporan ini adalah sebagai bentuk
pertanggung jawaban kami, serta untuk melengkapi nilai mata kuliah Pemindahan
Tanah Mekanis pada semester 3 (tiga) ini.
Laporan
ini disusun untuk memperoleh ilmu mengenai pemindahan tanah secara mekanis
dalam dunia teknik
sipil, meningkatkan dan mengembangkan wawasan tentang pemindahan tanah secara
mekanis, dan sebagai bentuk tanggung jawab sebagai seorang mahasiswa dalam
menyelesaikan tugas ini. Selama
penyusunan laporan ini, kami memperoleh, bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Kami mengucapkan terimakasih kepada setiap pihak yang telah
mendukung serta membantu selama proses penyelesaian laporan ini, terimakasih
kami ucapkan
Depok,
12 Januari 2020
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL ..................................................................................
KATA
PENGANTAR ...............................................................................
DAFTAR
ISI ...............................................................................................
BAB
1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .........................................................................
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................
1.3 Tujuan ......................................................................................
1.4 Landasan Masalah ....................................................................
BAB
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sifat Dan Jenis Material ...........................................................
2.2 Spesifikasi Pekerjaan.................................................................
2.3
Alat Berat Untuk Proyek Kontruksi ........................................
2.3.1 Klasifikasi Alat Berat ...................................................
2.3.2 Faktor-faktor Pemilihan Alat Berat ..............................
2.3.3 Faktor Produktivitas Alat Berat ...................................
2.3.4 Biaya Pengoperasian Alat Berat ..................................
2.3.5 Jenis-jenis Alat Berat ...................................................
BAB
3 DATA DAN PERHITUNGAN
3.1 Data Tanah dan Lokasi Proyek ................................................
3.2 Data Alat Yang Digunakan .....................................................
3.2 Kapasitas Dan Produktivitas Alat Berat ..................................
BAB
4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Produktifitas Alat
Berat...............................................
4.1.1 Perhitungan Jenis Alat Berat ........................................
4.2 Komposisi Alat Berat ...............................................................
4.2.1 Jumlah Alat Berat .........................................................
4.2.2 Biaya Operasi Alat Berat .............................................
BAB
5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan ..............................................................................
5.2 Saran ........................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA .................................................................................
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Kemajuan ilmu dan teknologi dewasa ini berdampak pada
manusia yang dimanjakan oleh hasil produk yang dapat membantu aktivitas,
sehingga menjadikan kehidupan manusia lebih tertata dan efisien. Kondisi ini
sudah memasuki bidang konstruksi, sebagian besar pembangunan struktur
konstruksi di Indonesia sudah memakai peralatan yang bisa dikendalikan oleh
tenaga mesin yang sangat efektif dalam kemampuan kualitas dan kuantitas, serta
kapasitas.
Alat berat merupakan bagian dari kemajuan teknologi itu sendiri,
dengan kehadirannya manusia bisa lebih efektif dalam berkarya. Pengoperasian
alat berat tidaklah semudah yang dibayangkan,
sehingga banyak orang awam yang mengira hanya seorang operator bisa mengelola
alat berat dengan baik, karena jika tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan kegagalan dalam
suatu proyek. Setelah melihat kenyataan yang
telah diuraikan di atas, sangat penting mengelola alat- alat berat. Agar
suatu pekerjaan yang melibatkan alat berat bisa terlaksana dengan baik, kemampuan
mengestimasi biaya-biaya alat berat yang
akan dikeluarkan juga merupakan hal yang penting dalam suatu rangkaian
proyek konstruksi.
Potensi wilayah Indonesia yang
berkontur perbukitan ini bisa menjadikan peluang usaha yang sangat terbuka dalam
penyediaan jasa peralatan berat. Namun untuk menjadi seorang estimator
yang baik, haruslah menguasai tentang komponen-komponen harga yang berpengaruh
pada alat berat tersebut. Penentuan harga-harga
tidak semudah yang dilihat
dilapangan, banyak faktor yang
mempengaruhi hal tersebut baik segi teknis maupun non teknis. Dengan
manajemen yang baik dan benar untuk
membuktikkan bahwa ilmu penggunaan alat berat merupakan salah satu dari ilmu
bidang teknik sipil yang tak
terpisahkan, sehingga kita dapat memperhitungkan peluang usaha yang ada.
1.2 Rumusan
Masalah
Seorang
estimator yang handal memerlukan
kebiasaan untuk selalu mencoba menyelesaikan semua persoalan. Masih sedikitnya
suatu penelitian tentang alat berat ini menjadikan hal yang sangat menarik
untuk dibahas lebih lanjut. Melihat begitu pentingnya manajemen peralatan berat
dalam suatu proyek konstruksi. Permasalahan yang akan dicari meliputi :
1.
Bagaimana
cara mengetahui kapasitas produksi alat yang digunakan.
2.
Bagaimana
cara menghitung biaya produksi tiap alat.
3.
Berapa
harga satuan pekerjaan dan berapa harga totalnya.
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui
formula-formula yang tepat dalam mengelola manajemen alat berat terutama
dilokasi proyek yang sesungguhnya,
karena bisa terjadi ketidaksamaan hasil yang antara manajemen alat berat yang dilapangan dengan perhitungan secara teoritis. Oleh karena itu,
dalam pembahasan ini akan
dilakukan perhitungan dengan dua cara
,dengan data yang dihasilkan
dilapangan dan dengan data yang telah diterbitkan pabrikan alat berat yang digunakan. Komponen-komponen yang akan dicari dalam pembahsan ada beberapa
hal. Penentuan komponen ini meliputi :
1. Mengetahui kapasitas produksi tiap alat yang digunakan.
2.
Mengetahui
biaya produksi tiap alat.
3.
Mengetahui
biaya pekerjan yang meliputi harga
satuan dan harga total. Manfaat yang
diharapkan dari penelitian ini
adalah dapat menguasai tentang
pengelolaan alat- alat berat, karena
alat berat akan menjadi salah satu komponen yang sangat penting dalam suatu
proyek pembangunan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sifat Dan
Jenis Material
Tanah merupakan elemen terpenting dalam masalah keteniksipilan karena sebagai pondasi
suatu konstruksi yang akan dikerjakan. Ada beberapa sifat tanah yang diketahui, sifat tanah ini bisa
mempengaruhi volume tanah yang dihasilkan. Keadaan lepas (loose): Keadaan lepas yaitu keadaan
tanah setelah mengalami gangguan,baik yang berupa
kegiatan pemotongan, penggalian.
Keadaan padat (compact): Keadaan tanah setelah diberikan usaha-usaha pemampatan
dengan bermacam cara. Baik dengan alat maupun tenaga manusia.
2.2 Spesifikasi Pekerjaan
Pada umumnya setiap
pekerjaan pembangunan sipil perlu diperhitungkan masalah efisiensi waktu dan
efektifitas , maka
perlu dilakukan dengan cara mekanis atau dengan menggunakan bantuan tenaga
mesin atau peralatan. Efisiensi dan efektifitas pekerjaan perlu dilakukan
perencanaan secara cermat dan teliti. Pelaksanaan pemindahan tanah mekanis
perlu memperhatikan hal-hal berikut:
1. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Pekerjaan penggalian dan pemuatan
tanah.
b.
Pekerjaan pengangkutan (hauling).
c. Pekerjaan Penebaran Tanah (Spreading).
d. Pekerjaan pemadatan tanah (compacting).
2. Biaya kepemilikan ( owning cost )
Biaya kepemilikan (owning cost ) adalah biaya kepemilikan alat yang harus
diperhitungkan selama alat tersebut dioperasikan, apabila alat tersebut milik
sendiri. Hal ini berkaitan karena semakin lama produksinya akan semakin
berkurang,ini disebut sebagai depresiasi.
Nilai ini ditentukkan olah harga beli alat, prakiraan umur ekonomis, nilai residu alat
(harga jual pada akhir umur
ekonomis ), dan nilai produksi alat. Biaya kepemilikan disini meliputi :
a). Biaya penyusutan perjam
b). Bunga modal
c). Biaya asuransi
2.3 Alat Berat Untuk Proyek Kontruksi
Dalam proyek ini alat berat yang digunakan
adalah sebagai berikut:
a)
Bakhoe/Excavactor
b)
Dump Truck
c)
Bulldozer
d)
Vibration Roller
2.3.1 Klasifikasi Alat Berat
Pembagian alat berat
berdasarkan fungsi-fungsi utama alat. Berdasarkan fungsi alat berat dapat
dibagi sebagai berikut :
a. Alat penggali, sepeti excavator, front shovel,
backhoe, dragline, dan clamshell.
b. Alat pengangkut material, seperti balt truck dan
wagon.
c. Alat pemindah material. Seperti loader dan
bulldozer.
d. Alat pemadat, seperti tamping roller, pneumatic-tired roller,
compactor, dan lain-lain.
2.3.2 Faktor-faktor Pemilihan Alat
Pelaksanaan proyek dalam pemilihan
alat berat harus diperhatikan agar pekerjaan dapat berjalan dengan lancar.
Tidak semua alat berat dapat digunakan untuk setiap pekerjaan kontruksi,
seorang engineering juga harus
mempertimbangkan jumlah dan kapasitasnya dalam pelaksanaan suatu proyek.
Faktor-faktor lain yang harus dipertimbangkan dalam memilih alat berat antara
lain:
- Fungsi yang harus
dilaksanakan.
Alat berat dikelompokkan berdasarkan fungsinya, seperti untuk menggali,
mengangkut, meratakan permukaan, dan lain-lain.
- Kapasitas peralatan. Pemilihan alat berat
didasarkan pada volume total atau berat material yang harus diangkut atau
dikerjakan. Kapasitas alat yang dipilih harus sesuai, sehingga pekerjaan
dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
- Cara operasi. Alat berat dipilih berdasarkan
arah gerakan (horisontal maupun vertikal), jarak, kecepatan, frekuensi
gerakan, dan lain-lain.
- Pembatasan dari
metode yang dipakai.
Pembatasan yang mempengaruhi pemilihan alat berat antara lain peraturan
lalu lintas, biaya, dan pembongkaran. Selain itu metode konstruksi yang
dipakai dapat membuat pemilihan alat dapat berubah.
- Ekonomi. Selain biaya investasi atau
biaya sewa peralatan, biaya operasi dan pemeliharaan merupakan faktor
penting di dalam pemilihan alat berat.
- Jenis proyek. Ada beberapa jenis proyek yang
umumnya menggunakan alat berat. Proyek-proyek tersebut antara lain proyek
gedung, pelabuhan, jalan, jembatan, irigasi, pembukaan hutan, dam, dan
lain-lain.
- Lokasi proyek. Lokasi proyek juga merupakan
hal lain yang perlu diperhatikan dalam pemilihan alat berat. Sebagai
contoh, lokasi proyek di dataran tinggi menggunakan alat berat yang
berbeda dengan lokasi proyek di dataran rendah.
- Jenis dan daya
dukung tanah.
Jenis tanah di lokasi proyek dan jenis material yang akan dikerjakan dapat
mempengaruhi alat berat yang akan dipakai.
- Kondisi lapangan. Kondisi dengan medan yang
sulit dan medan yang baik merupakan faktor lain yang mempengaruhi
pemilihan alat berat.
2.3.3 Faktor Produktivitas Alat Berat
Pelaksanaan pekerjaan dengan menggunakan alat berat
terdapat faktor yang mempengaruhi produktifitas alat. Bagaimana efesiensi alat
tersebut bekerja tergantung dari beberapa hal berikut :
1. Kemampuan operator alat berat.
2. Pemilihan dan pemeliharaan alat .
3. Perencanaan dan pengaturan letak alat
4. Topografi dan volume pekerjaan.
5. Kondisi cuaca.
2.3.4 Biaya Pengoperasian Alat Berat
Alat berat yang digunakan pada proyek
pemindahan tanah mekanis di kabupaten Wonogiri adalah disewa. Biaya
pengoperasian alat berat akan dibebankan pada saat alai mulai digunakan. Biaya
pengoperasian alat berat meliputi biaya-biaya sebagai berikut:
a.
Biaya
bahan bakar
Jumlah bahan
bakar untuk alat berat yang menggunakan bensin atau solar berbeda-beda.
Rata-rata alat berat menggunakan bahan bakar jenis solar. Biaya bahan bakar
dapat dihitung dengan menggunakan persamaan beriukut :
W = 13 % x Pw x Ms
Keterangan:
W = Biaya Bahan
Bakar (Rp)
Pw = Tenaga alat
(Hp)
Ms = Bahan bakar
solar (Rp/liter)
b.
Biaya
Pelumas
Perkiraan penggunaan
pelumas per jam biasanya didasarkan pada jumlah waktu operasi dan lamanya
pergantian pelumas. Berikut perhitungan biaya pelumas:
B
= 2,5 % x Pw x Mb
Keterangan :
B = biaya pelumas (Rp)
Pw = Tenaga alat (Hp)
Mb = Bahan bakar pelumas (Rp/liter)
c.
Biaya
Perawatan
Biaya
perawatan dikeluarkan pada pemakaian alat berat. Makin tua usia alat berat,
biaya perawatannya relatif meningkat.
d.
Biaya
Operator
Operator
adalah orang yang mengoperasikan alat berat dan dibayar untuk mealakukannya.
Bagi alat yang disewa biasanya biaya sewa dibebankan dan sudah termasuk
perhitungan biaya operator sesuai dengan kesepakatan sewa yang terjadi dan
biasanya ada tambaham fee untuk operator seperti uang makan.
2.3.5 Jenis-jenis Alat Berat
a. Excavator atau backhoe
Excavator/backhoe merupakan alat
penggali hidraulis memiliki bucket yang dipasang di depannya, yang
dimaksud dengan alat penggali hidraulis adalah alat yang bekerja karena adanya
tekanan hidraulis pada mesin di dalam pengoprasiannya. Alat penggeraknya adalah
traktor dengan roda ban atau crawler. Backhoe bekerja dengan cara
mengerakan bucket ke arah bawah dan kemudian menariknya menuju badan
alat.
b.
Dump truck
Alat pengangkut atau lebih sering disebut dump
truck mempunyai fungsi untuk mengangkut material seperti tanah, pasir,
batuan untuk proyek konstruksi
c.
Motor Grader
Motor Grader adalah
salah satu jenis traktor dengan fungsi sebagai perata bentuk permukaan tanah,
biasanya digunakan dalam proyek jalan untuk membuat kemiringan tertentu suatu
ruas jalan. Dengan blade yang dapat diatur tingkat kemiringannya.
d. Bulldozer
merupakan alat berat jenis traktor
menggunakan Track/rantai serta dilengkapi dengan pisau (dikenal dengan blade)
yang terletak di depan. Alat berat ini digunakan untuk pekerjaan menggali,
mendorong, menggusur dan menarik material (tanah, pasir, dsb). Bulldozer dapat
dioperasikan pada medan yang berlumpur, berbatu, berbukit dan di daerah yang
berhutan.
BAB 3
DATA
DAN PERHITUNGAN
3.1 Data Tanah Dan Lokasi
Sebelum
melaksanakan penelitian harus diketahui dahulu lokasi yang dijadikan objek
penelitian. Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Lokasi tempat pengambilan tanah urug
terletak di Selomoyo,Baturetno,
Kabupaten Wonogiri.
2. Jarak tempuh dari pengambilan sampai
lokasi pemadatan berjarak 10 km.
3. Lokasi untuk penimbunan terletak di
Desa Jumprit, Baturetno, Kabupaten Wonogiri.
Data Primer:
a) Data luas daerah yang dilakukan penimbunan.
b)
Data
tebal rencana pemadatan.
c)
Data
jarak antara lokasi pengambilan dengan lokasi pemadatan.
d)
Data
waktu siklus untuk backhoe.
e)
Data waktu tempuh dump truck.
f) Data waktu siklus bulldozer.
g)
Data waktu siklus roller.
Data sekunder:
a) Harga alat berat yang digunakan.
b)
Harga
bahan bakar, pelumas, gemuk dan ban.
c)
Klasifikasi
alat berat yang digunakan.
d) Data upah operator alat berat.
e)
Data
klasifikasi jenis tanah yang digunakan diambil dari Rochmanhadi, 1993 yang dicantumkan dalam
Tabel 2.1.
f)
Jumlah
alat berat yang digunakan diperoleh dari masing-masing lokasi jenis pekerjaan,
seperti : untuk lokasi pengambilan berapa Backhoe
yang digunakan, untuk
pengangkutan berapa dump truck yang dipakai, dan untuk lokasi pemadatan
berapa bulldozer dan roller yang digunakan.
g) Data jadual waktu pelaksanaan, diperoleh untuk
menganalisisketepatan target waktu pemadatan. Data ini dikeluarkan oleh pemilik
proyek yaitu: PT. Karya Abadi.
4.
PEMBAHASAN
Tinjauan Tanah Urug, Lokasi
Pengerukan dan Pemadatan
Sebelum melakukan perhitungan besar produksi alat
berat dan harga satuan, berikut ini akan diuraikan
tentang jenis tanah urug yang digunakan dalam pekerjaan pengerukan proyek perumahan.
Selain itu, akan diuraikan juga kondisi daerah pengerukan yang terletak di Desa Selomoyo, Baturetno, Kabupaten
Wonogiri, beserta kondisi akses jalan
yang dilalui oleh dump truck mengangkut
tanah urug ke lokasi penimbunan. Jenis
tanah urug yang digunakan adalah jenis
tanah cadas keras. Kondisi tanah asilinya masih berupa tanah perbukitan dengan
ketinggian berkisar 3 - 7 m. Tanah cadas yang ada di daerah ini mempunyai
karakteristik agak berbatuan, sehingga menyulitkan dalam pengerukan oleh alat
berat yang digunakan yaitu backhoe.
Perhitungan
Biaya kepemilikan, Biaya Operasional dan Harga Satuan di Lapangan
Dalam pekerjaan
pengambilan tanah urug inid
igunakan backhoetype 200-1 keluaran
dari pabrikan komatsu. Kondisi pemuatan yang dikerjakan oleh backhoe PC
200-1. Untuk memuat tanah urug ke dalam truck,
backhoe terlebih dahulu mengambil tanah yang masih dalam keadaan
berbukit dan kondisi tanah yang keras.
Tabel 4.1. Waktu untuk menggali
No
|
Waktu menggali (detik)
|
1
|
01’35”
|
2
|
01’56”
|
3
|
02’13”
|
4
|
01’34”
|
5
|
01’45”
|
6
|
02’51”
|
7
|
02’11”
|
8
|
02’07”
|
Rata-rata
|
02’21” (141 detik)
|
(Sumber: Data lapangan)
Tabel 4.2 Waktu Putar Backoe
No
|
Sudut Putar
|
Waktu putar (detik)
|
1
|
180o
|
13,58”
|
2
|
60o
|
09,79”
|
3
|
60o
|
10,23”
|
4
|
90o
|
12,54”
|
5
|
90o
|
12,15”
|
6
|
45o
|
08,65”
|
7
|
45o
|
08,05”
|
8
|
160o
|
13,35”
|
9
|
160o
|
13,76”
|
10
|
180o
|
14,65”
|
Rata-rata
|
|
12,07” (12,07 detik)
|
(Sumber:
Data lapangan)
Perhitungan biaya produksi backhoe PC 200-1
a)
Biaya
kepemilikan (owning cost)
Biaya
penyusutan per jam =
=
=
Rp 72.000,- /jam
b) Biaya operasional (operational
cost)
1) Kebutuhan bahan bakar = 18 liter/jam × Rp 4.500,-
= Rp 81.000,-/jam
2) Biaya pelumas =
=
= Rp 900,-/jam
Perhitungan bulldozer type D 53 A
Dalam proyek pembangunan perumahan ini, bulldozer type D 53 A digunakan sebagai
alat penghampar material tanah yang akan dipakai untuk pengurukan.
a) Waktu
siklus bulldozer
Tabel 4.3.Kecepatan rata-rata bulldozer
D 53 A di lapangan.
No
|
Jarak gusur (m)
|
Waktu siklus bulldozer (detik)
|
Z
menit
|
|||
Kecematan maju
(Tf)
|
Kecepatan mundur (Tr)
|
|||||
Detik
|
Km/jam
|
Detik
|
Km/jam
|
|||
1
|
40
|
29,74”
|
4,80
|
20,05”
|
6,80
|
0,10
|
2
|
20
|
19,34”
|
3,72
|
14,71”
|
4,89
|
0,10
|
3
|
45
|
34,67”
|
4,67
|
26,55”
|
6,10
|
0,10
|
4
|
35
|
23,22”
|
5,42
|
18,13”
|
6,94
|
0,10
|
5
|
35
|
25,44”
|
4,95
|
17,33”
|
7,27
|
0,10
|
6
|
35
|
31,45”
|
4,98
|
16,72”
|
7,53
|
0,10
|
7
|
40
|
24,23”
|
4,57
|
22,13”
|
6,50
|
0,10
|
8
|
25
|
21,42”
|
3,71
|
19,67”
|
4,57
|
0,10
|
9
|
25
|
18,76”
|
4,01
|
15,83”
|
5,68
|
0,10
|
10
|
20
|
|
3,83
|
13,44”
|
5,35
|
0,10
|
Rata- rata
|
32
|
|
4,48
|
|
6,16
|
0,10
|
Proses perhitungan produksi bulldozer.
Produksi per siklus (qbd)
qbd = L × 2 H ×
a
=
3,58 × (0,94 × 2) × 0,7
=
4,71 m3
a.
Backhoe/Excavator
·
Volume
tanah hasil galian atau yang harus di keruk
= 13.610,33 × 1,25 = 17.012,912 m3
·
Produksi per siklus
q = ql × k
q = 0,97 × 0,8 = 0,776 m3
·
Waktu siklus
Cm = waktu gali + (waktu putar × 2) + waktu buang
Cm = 9,2 + (11,6) + 7,2 = 28 detik
·
Produksi per jam
Q =
Q =
=74,828 m3/jam
·
Site out put per hari
Dalam satu hari alat bekerja selama 8 jam
= 8 ×74,828 = 598,6283/hari
·
Waktu kerja yang dibutuhkan
=
=
= 28,419 hari
b.
Dump
Truck
a) Lokasi pembuangan
1) Waktu pemuat (T1)
T1 =
T1 =
T1 = 554,226 detik = 9,237 menit
2) Waktu pengangkutan
Th =
V1 = 18,33 km/jam = 305,5 meter/menit
Th =
= 0,654 menit
3) Waktu Kembali
Tr =
V2 = 30 km/jam = 500 meter/menit
Tr =
= 0,4 menit
4) Waktu buang + waktu tunggu = 3 menit
5) Waktu bagi dump truck untuk mengambil posisi
muat = 1 menit
Waktu siklus dump truck
Cm = 9,237 + 0,654 + 0,4 + 3 + 1 = 14,291 menit
b) Produksi per siklus
q = cd × k
q = 24 × 0,8 = 19,2 m3
c) Produski per jam
q = 24 × 0,8 = 19,2 m3
q =
q =
= 60,457 m3/jam
d) Site out put per hari
Dalam satu hari alat
bekerja selama 8 jam
= 8 × 60,457 = 483,661 m3/hari
c.
Bulldozer
a) Produksi per siklus
𝑞 = 𝐿 ×𝐻2 ×𝑎
q = 3,58×1,4252 ×0,9 = 6,54 m3
b) Waktu siklus (Cm)
Kecepatan maju (F) = 5,533 km/jam = 92,216 m/menit
Kecepatan mundur (R) = 6,633 km/jam = 110,55 m/menit
Waktu ganti persneling (Z) = 0,11 menit
𝐶𝑚 =𝐷 𝐹× 𝐷 𝑅 + 𝑍,𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐶𝑚 = 50
92,216× 50 110,55+ 0,11
𝐶𝑚 = 0,355 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
c) Produktivitas bulldozer
𝑄 = 𝑞 × 60 ×𝐸 ×𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑘𝑜𝑛𝑣𝑒𝑟𝑠𝑖 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝐶𝑚
Q = 6,54 × 60 ×0,75 ×1,25
0,355
= 1.036,267 m3/jam
d) Site out put per hari
Dalam satu hari alat bekerja selama 8 jam
= 8 × 1036,267 = 8.290,14 m3/hari
d.
Vibration
Roller
a) Produktivitas Vibration Roller
𝑄 = 𝑊 × H × 𝑉 × 1000 × 𝐸 𝑁
𝑄 = 0,2 × 0,30×1500 ×
1000 × 0,75 4
Q = 16.875 m3/jam
b) Site out put per hari
Dalam satu hari alat bekerja selama 8 jam
= 8 × 16875 = 135.000 m3/hari
4.2
Komposisi
Alat Berat
4.2.1
Jumlah Alat Berat
·
Excavator
=
=
= 0,177 ≈ 1 unit
·
Dump truck
=
=
= 1,237 ≈ 2 unit
·
Bulldozer
=
=
= 0,072 ≈ 1 unit
·
Vibration
roller
=
=
= 0,004 ≈ 1 unit
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan, maka
kinerja alat berat yang digunakan dalam proyek penimbunan untuk rencana
Perumahan di Jumprit Baturetno, Kabupaten Wonogiri dapat disimpulkan sebagai
berikut:
Produksi masing-masing alat berat
1.
Produktivitas
excavator didapat sebesar 74,828 m3/jam dengan membutuhkan alat 1
unit untuk membuang tanah sebesar 17.012,912 m3 dalam waktu 28,419
hari.
2.
Produktivitas
dump truck didapat sebesar 60,457 m3/jam dengan membutuhkan alat
sebanyak 2 unit untuk membuang tanah sebesar 17.012,912 m3.
3.
Produktivitas
bulldozer didapat sebesar 1.036,267 m3/jam dengan membutuhkan alat
sebanyak 1 unit untuk meratakan tanah sebesar 17.012,912 m3.
5.2 Saran
1.
Dalam
melakukan perhitungan produksi alat maupun harga satuan alat
harus melakukan survey langsung
ke
lokasi yang direncanakan supaya mendapatkan hasil yang tepat.
2.
Data
teoritis yang dikeluarkan oleh
pabrikan alat berat tidak sepenuhnya dapat dipergunakan sebagai data
perhitungan, hal ini disarankan koefisien-koefisien yang diberikan untuk
perhitgnan lebih cocok untuk alat berat dengan kondisi yang relativ baru.
3.
Untuk
dapat mengelola berat dengan efisien dan menguntungkan, maka diperlukan tingkat
kejelian untuk memelihara alat agar meminimalisir kerusakan yang sering terjadi
pada alat saat sedang melaksanakan
pekerjaan.
DAFTAR PUSTAKA
Rochmanhadi, 1993, Perhitungan
Biaya Pelaksanaan Pekerjaan dengan Menggunakan Alal-alat Berat. Departemen
Pekerjaan Umum. Jakarta.
Ir. Suyono Sasrodarsono, Alat-alat berat dan
penggunaannya. Diterbitkan oleh yayasan badan penerbit Pekerjaan Umum
Jakarta.
Ir. A. Soedrajad S, Analisa (cara modern) anggaran biaya pelaksanaan.
Ir. Rochmanhadi, Pemindahan Tanah Mekanis (PTM) DDpartemen
Pekerjaan Umum.
Caterpillar tractor Co., Carterpillar Performnce handbook, Carterpillar Tractor
Co., Peoria,
Illinois, USA, 1981.
Departemen Pekerjaan Umum, Pedoman
Tata Cara Penggunaan Peralatan di Lingkungan Departemen Pekerjaan Umum, Surat
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 342/KPTS/1984.
Herbert L. Nicole JR., Moving the Earth, The Workbook of Exavation,
Golgotia Publishing House, New Delhi-1 India, 1962
Imam Soekoto, Mengenal Alat Peralatan untuk konstruksi, Ditjen Bina Marga dan
Direktorat Zeni Angkatan Darat, Jakarta, 1967.
Komatzu Ltd., Spasifications and Application
Handbook, 5th edition, 1980.
Rochmanhadi, alat-alat Berat dan Penggunaannya, Departemen Pekerjaan Umum ,
Badan Penerbit Pekerjaan Umum, 1986.
Stuart Wood, JR., Heavy Contruction Equipment and
Methods, Prentice Hall, Inc., Englewood Cliffs, New Jersey,
1977
Soeyono
Sosrodarsono Ir, Alat – alat berat dan Penggunaannya.