Jumat, 24 Januari 2020

PEMINDAHAN TANAH MEKANIS


BIAYA DAN KEBUTUHAN ALAT BERAT UNTUK PEMINDAHAN TANAH

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karuniaNya sehingga kami  dapat menyelesaikan laporan ini tepat  waktu. Laporan Pemindahan Tanah Mekanis  disusun berdasarkan  hasil Analisis dan perhitungan yang telah kami lakukan . Tujuan dari penyusunan Laporan ini adalah sebagai bentuk pertanggung jawaban kami, serta untuk melengkapi nilai mata kuliah Pemindahan Tanah Mekanis pada semester 3 (tiga) ini.

Laporan ini disusun untuk memperoleh ilmu mengenai pemindahan tanah secara mekanis dalam dunia teknik sipil, meningkatkan dan mengembangkan wawasan tentang pemindahan tanah secara mekanis, dan sebagai bentuk tanggung jawab sebagai seorang mahasiswa dalam menyelesaikan tugas ini. Selama penyusunan laporan ini,  kami memperoleh, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Kami mengucapkan terimakasih kepada setiap pihak yang telah mendukung serta membantu selama proses penyelesaian laporan ini, terimakasih kami ucapkan




Depok, 12 Januari 2020



                                                                               Penulis

 DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL ..................................................................................            
KATA PENGANTAR ...............................................................................            
DAFTAR ISI ...............................................................................................            
BAB 1   PENDAHULUAN
              1.1 Latar Belakang .........................................................................            
              1.2 Rumusan Masalah ....................................................................            
              1.3 Tujuan ......................................................................................            
              1.4  Landasan Masalah ....................................................................            

BAB 2   TINJAUAN PUSTAKA
              2.1 Sifat Dan Jenis Material ...........................................................            
              2.2 Spesifikasi Pekerjaan.................................................................            
2.3  Alat Berat Untuk Proyek Kontruksi ........................................            
                     2.3.1    Klasifikasi Alat Berat ...................................................                        
                     2.3.2    Faktor-faktor Pemilihan Alat Berat ..............................              
                     2.3.3    Faktor Produktivitas Alat Berat ...................................              
                     2.3.4    Biaya Pengoperasian Alat Berat  ..................................            
                     2.3.5    Jenis-jenis Alat Berat  ...................................................            
                                
BAB 3   DATA DAN PERHITUNGAN
              3.1  Data Tanah dan Lokasi Proyek ................................................              
              3.2 Data Alat Yang Digunakan .....................................................              
              3.2  Kapasitas Dan Produktivitas Alat Berat ..................................              
                                
BAB 4   ANALISIS DAN PEMBAHASAN
              4.1 Analisis Produktifitas Alat Berat...............................................              
                     4.1.1    Perhitungan Jenis Alat Berat ........................................                          
              4.2 Komposisi Alat Berat ...............................................................            
                     4.2.1    Jumlah Alat Berat .........................................................            
                     4.2.2    Biaya Operasi Alat Berat .............................................                        
             
BAB 5   PENUTUP
              5.1 Kesimpulan ..............................................................................              
              5.2 Saran ........................................................................................            
             
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................            




BAB 1  
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang

Kemajuan ilmu dan teknologi dewasa ini berdampak pada manusia yang dimanjakan oleh hasil produk yang dapat membantu aktivitas, sehingga menjadikan kehidupan manusia lebih tertata dan efisien. Kondisi ini sudah memasuki bidang konstruksi, sebagian besar pembangunan struktur konstruksi di Indonesia sudah memakai peralatan yang bisa dikendalikan oleh tenaga mesin yang sangat efektif dalam kemampuan kualitas dan kuantitas, serta kapasitas.
Alat berat merupakan bagian dari kemajuan teknologi itu sendiri, dengan kehadirannya manusia bisa lebih efektif dalam berkarya. Pengoperasian alat berat tidaklah semudah  yang dibayangkan, sehingga banyak orang awam yang mengira hanya seorang operator bisa mengelola alat berat dengan baik, karena jika tidak dikelola  dengan baik akan menyebabkan kegagalan dalam suatu proyek. Setelah melihat kenyataan yang telah diuraikan di atas, sangat penting mengelola alat- alat berat. Agar suatu pekerjaan yang melibatkan alat berat bisa terlaksana dengan baik, kemampuan mengestimasi biaya-biaya alat berat yang  akan dikeluarkan juga merupakan hal yang penting dalam suatu rangkaian proyek konstruksi.
Potensi  wilayah  Indonesia yang berkontur perbukitan ini bisa menjadikan peluang usaha yang sangat terbuka  dalam  penyediaan jasa peralatan berat. Namun untuk menjadi seorang estimator yang baik, haruslah menguasai tentang komponen-komponen harga yang berpengaruh pada alat berat tersebut. Penentuan harga-harga  tidak semudah yang dilihat dilapangan, banyak faktor yang  mempengaruhi hal tersebut baik segi teknis maupun non teknis. Dengan manajemen yang baik dan benar untuk membuktikkan bahwa ilmu penggunaan alat berat merupakan salah satu dari ilmu bidang teknik sipil yang tak terpisahkan, sehingga kita dapat memperhitungkan peluang  usaha yang ada.

                   

1.2         Rumusan Masalah

              Seorang estimator yang handal memerlukan kebiasaan untuk selalu mencoba menyelesaikan semua persoalan. Masih sedikitnya suatu penelitian tentang alat berat ini menjadikan hal yang sangat menarik untuk dibahas lebih lanjut. Melihat begitu pentingnya manajemen peralatan berat dalam suatu proyek konstruksi. Permasalahan yang akan dicari meliputi :
1.    Bagaimana cara mengetahui kapasitas produksi alat yang digunakan.
2.    Bagaimana cara menghitung biaya produksi tiap alat.
3.    Berapa harga satuan pekerjaan dan berapa harga totalnya.

1.3         Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui formula-formula yang tepat dalam mengelola manajemen alat berat terutama dilokasi proyek yang sesungguhnya, karena bisa terjadi ketidaksamaan hasil yang antara manajemen alat berat yang dilapangan dengan perhitungan  secara teoritis. Oleh karena  itu,  dalam pembahasan ini akan  dilakukan perhitungan dengan dua cara ,dengan data yang dihasilkan dilapangan dan dengan data yang telah diterbitkan pabrikan alat berat yang digunakan. Komponen-komponen yang akan dicari dalam pembahsan ada beberapa hal. Penentuan komponen ini meliputi :
1.    Mengetahui kapasitas produksi tiap alat yang digunakan.
2.    Mengetahui biaya produksi tiap alat.
3.    Mengetahui biaya pekerjan yang meliputi harga satuan dan harga total. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini  adalah  dapat menguasai tentang pengelolaan alat- alat berat, karena alat berat akan menjadi salah satu komponen yang sangat penting dalam suatu proyek pembangunan.






BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

 

2.1         Sifat Dan Jenis Material

Tanah merupakan elemen terpenting dalam masalah keteniksipilan karena sebagai pondasi suatu konstruksi yang akan dikerjakan. Ada beberapa sifat tanah yang diketahui, sifat tanah ini bisa mempengaruhi volume tanah yang dihasilkan. Keadaan lepas (loose): Keadaan lepas yaitu keadaan tanah setelah mengalami gangguan,baik yang berupa kegiatan pemotongan, penggalian. Keadaan  padat (compact): Keadaan tanah setelah diberikan usaha-usaha pemampatan dengan bermacam cara. Baik dengan alat maupun tenaga manusia.

2.2         Spesifikasi Pekerjaan
              Pada umumnya setiap pekerjaan pembangunan sipil perlu diperhitungkan masalah efisiensi waktu dan efektifitas , maka perlu dilakukan dengan cara mekanis atau dengan menggunakan bantuan tenaga mesin atau peralatan. Efisiensi dan efektifitas pekerjaan perlu dilakukan perencanaan secara cermat dan teliti. Pelaksanaan pemindahan tanah mekanis perlu memperhatikan hal-hal berikut:
1.    Pelaksanaan Pekerjaan
a.    Pekerjaan penggalian dan pemuatan tanah.

b.    Pekerjaan pengangkutan (hauling).

c.    Pekerjaan Penebaran Tanah (Spreading).
d.   Pekerjaan  pemadatan tanah (compacting).
2.    Biaya kepemilikan ( owning cost )
Biaya kepemilikan (owning cost ) adalah biaya kepemilikan alat yang harus diperhitungkan selama alat tersebut dioperasikan, apabila alat tersebut milik sendiri. Hal ini berkaitan karena semakin lama produksinya akan semakin berkurang,ini disebut sebagai depresiasi. Nilai ini ditentukkan olah harga beli alat, prakiraan umur ekonomis,  nilai  residu alat (harga jual pada akhir umur  ekonomis ), dan nilai produksi alat. Biaya kepemilikan disini meliputi :
a). Biaya penyusutan perjam
b). Bunga modal
c). Biaya asuransi

2.3         Alat Berat Untuk Proyek Kontruksi
Dalam proyek ini alat berat yang digunakan adalah sebagai berikut:
                                a)          Bakhoe/Excavactor
                                b)          Dump Truck
                                c)          Bulldozer
                               d)          Vibration Roller

2.3.1      Klasifikasi Alat Berat
              Pembagian alat berat berdasarkan fungsi-fungsi utama alat. Berdasarkan fungsi alat berat dapat dibagi sebagai berikut :
a.  Alat penggali, sepeti excavator, front shovel, backhoe, dragline, dan clamshell.
b.  Alat pengangkut material, seperti balt truck dan wagon.
c.  Alat pemindah material. Seperti loader dan bulldozer.
d. Alat pemadat, seperti tamping roller, pneumatic-tired roller, compactor, dan lain-lain.
2.3.2      Faktor-faktor Pemilihan Alat
              Pelaksanaan proyek dalam pemilihan alat berat harus diperhatikan agar pekerjaan dapat berjalan dengan lancar. Tidak semua alat berat dapat digunakan untuk setiap pekerjaan kontruksi, seorang engineering juga  harus mempertimbangkan jumlah dan kapasitasnya dalam pelaksanaan suatu proyek. Faktor-faktor lain yang harus dipertimbangkan dalam memilih alat berat antara lain:
  1. Fungsi yang harus dilaksanakan. Alat berat dikelompokkan berdasarkan fungsinya, seperti untuk menggali, mengangkut, meratakan permukaan, dan lain-lain.
  2. Kapasitas peralatan. Pemilihan alat berat didasarkan pada volume total atau berat material yang harus diangkut atau dikerjakan. Kapasitas alat yang dipilih harus sesuai, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
  3. Cara operasi. Alat berat dipilih berdasarkan arah gerakan (horisontal maupun vertikal), jarak, kecepatan, frekuensi gerakan, dan lain-lain.
  4. Pembatasan dari metode yang dipakai. Pembatasan yang mempengaruhi pemilihan alat berat antara lain peraturan lalu lintas, biaya, dan pembongkaran. Selain itu metode konstruksi yang dipakai dapat membuat pemilihan alat dapat berubah.
  5. Ekonomi. Selain biaya investasi atau biaya sewa peralatan, biaya operasi dan pemeliharaan merupakan faktor penting di dalam pemilihan alat berat.
  6. Jenis proyek. Ada beberapa jenis proyek yang umumnya menggunakan alat berat. Proyek-proyek tersebut antara lain proyek gedung, pelabuhan, jalan, jembatan, irigasi, pembukaan hutan, dam, dan lain-lain.
  7. Lokasi proyek. Lokasi proyek juga merupakan hal lain yang perlu diperhatikan dalam pemilihan alat berat. Sebagai contoh, lokasi proyek di dataran tinggi menggunakan alat berat yang berbeda dengan lokasi proyek di dataran rendah.
  8. Jenis dan daya dukung tanah. Jenis tanah di lokasi proyek dan jenis material yang akan dikerjakan dapat mempengaruhi alat berat yang akan dipakai.
  9. Kondisi lapangan. Kondisi dengan medan yang sulit dan medan yang baik merupakan faktor lain yang mempengaruhi pemilihan alat berat.

2.3.3      Faktor Produktivitas Alat Berat
Pelaksanaan pekerjaan dengan menggunakan alat berat terdapat faktor yang mempengaruhi produktifitas alat. Bagaimana efesiensi alat tersebut bekerja tergantung dari beberapa hal berikut :
1.    Kemampuan operator alat berat.
2.    Pemilihan dan pemeliharaan alat .
3.    Perencanaan dan pengaturan letak alat
4.    Topografi dan volume pekerjaan.
5.    Kondisi cuaca.

2.3.4      Biaya Pengoperasian Alat Berat
              Alat berat yang digunakan pada proyek pemindahan tanah mekanis di kabupaten Wonogiri adalah disewa. Biaya pengoperasian alat berat akan dibebankan pada saat alai mulai digunakan. Biaya pengoperasian alat berat meliputi biaya-biaya sebagai berikut:
a.       Biaya bahan bakar
            Jumlah bahan bakar untuk alat berat yang menggunakan bensin atau solar berbeda-beda. Rata-rata alat berat menggunakan bahan bakar jenis solar. Biaya bahan bakar dapat dihitung dengan menggunakan persamaan beriukut :
W = 13 % x Pw x Ms
Keterangan:
      W = Biaya Bahan Bakar (Rp)
      Pw = Tenaga alat (Hp)
      Ms = Bahan bakar solar (Rp/liter)
b.      Biaya Pelumas
            Perkiraan penggunaan pelumas per jam biasanya didasarkan pada jumlah waktu operasi dan lamanya pergantian pelumas. Berikut perhitungan biaya pelumas:

     B = 2,5 % x Pw x Mb
Keterangan :
B = biaya pelumas (Rp)
Pw = Tenaga alat (Hp)
Mb = Bahan bakar pelumas  (Rp/liter)
c.       Biaya Perawatan
              Biaya perawatan dikeluarkan pada pemakaian alat berat. Makin tua usia alat berat, biaya perawatannya relatif meningkat.
d.      Biaya Operator
              Operator adalah orang yang mengoperasikan alat berat dan dibayar untuk mealakukannya. Bagi alat yang disewa biasanya biaya sewa dibebankan dan sudah termasuk perhitungan biaya operator sesuai dengan kesepakatan sewa yang terjadi dan biasanya ada tambaham fee untuk operator seperti uang makan.

2.3.5      Jenis-jenis Alat Berat
a.       Excavator atau backhoe
Excavator/backhoe merupakan alat penggali hidraulis memiliki bucket yang dipasang di depannya, yang dimaksud dengan alat penggali hidraulis adalah alat yang bekerja karena adanya tekanan hidraulis pada mesin di dalam pengoprasiannya. Alat penggeraknya adalah traktor dengan roda ban atau crawler. Backhoe bekerja dengan cara mengerakan bucket ke arah bawah dan kemudian menariknya menuju badan alat.
b.      Dump truck
Alat pengangkut atau lebih sering disebut dump truck mempunyai fungsi untuk mengangkut material seperti tanah, pasir, batuan untuk proyek konstruksi
c.       Motor Grader
            Motor Grader adalah salah satu jenis traktor dengan fungsi sebagai perata bentuk permukaan tanah, biasanya digunakan dalam proyek jalan untuk membuat kemiringan tertentu suatu ruas jalan. Dengan blade yang dapat diatur tingkat kemiringannya.
d.      Bulldozer
            merupakan alat berat jenis traktor menggunakan Track/rantai serta dilengkapi dengan pisau (dikenal dengan blade) yang terletak di depan. Alat berat ini digunakan untuk pekerjaan menggali, mendorong, menggusur dan menarik material (tanah, pasir, dsb). Bulldozer dapat dioperasikan pada medan yang berlumpur, berbatu, berbukit dan di daerah yang berhutan.

BAB 3

DATA DAN PERHITUNGAN

3.1         Data Tanah Dan Lokasi

              Sebelum melaksanakan penelitian harus diketahui dahulu lokasi yang dijadikan objek penelitian. Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1.     Lokasi tempat pengambilan tanah urug terletak di Selomoyo,Baturetno, Kabupaten Wonogiri.
2.     Jarak tempuh dari pengambilan sampai lokasi pemadatan berjarak 10 km.
3.     Lokasi untuk penimbunan terletak di Desa Jumprit, Baturetno, Kabupaten Wonogiri.

Data Primer:

a)      Data     luas      daerah     yang dilakukan penimbunan.
b)     Data tebal rencana pemadatan.
c)      Data jarak antara lokasi pengambilan dengan lokasi pemadatan.
d)     Data waktu siklus untuk backhoe.
e)      Data   waktu   tempuh   dump truck.
f)       Data waktu siklus bulldozer.
g)     Data waktu  siklus roller.

Data sekunder:

a)     Harga     alat     berat     yang digunakan.
b)     Harga bahan bakar, pelumas, gemuk dan ban.
c)     Klasifikasi alat berat yang digunakan.
d)     Data upah operator alat berat.
e)     Data klasifikasi jenis tanah yang digunakan diambil dari Rochmanhadi, 1993 yang dicantumkan  dalam  Tabel 2.1.
f)      Jumlah alat berat yang digunakan diperoleh dari masing-masing lokasi jenis pekerjaan, seperti : untuk lokasi pengambilan berapa Backhoe yang digunakan, untuk pengangkutan berapa dump truck yang dipakai, dan untuk lokasi  pemadatan berapa bulldozer dan roller yang digunakan.
g)     Data          jadual          waktu pelaksanaan, diperoleh untuk menganalisisketepatan target waktu pemadatan. Data ini dikeluarkan oleh pemilik proyek yaitu: PT. Karya Abadi.


4.               PEMBAHASAN

        Tinjauan Tanah Urug, Lokasi Pengerukan dan Pemadatan
Sebelum melakukan perhitungan besar produksi alat berat  dan  harga satuan, berikut ini akan diuraikan tentang jenis tanah urug yang digunakan dalam pekerjaan pengerukan proyek perumahan. Selain itu, akan diuraikan juga kondisi daerah pengerukan yang terletak di Desa Selomoyo, Baturetno, Kabupaten Wonogiri, beserta kondisi akses  jalan yang dilalui oleh dump truck mengangkut tanah urug ke lokasi penimbunan. Jenis tanah urug yang digunakan adalah jenis tanah cadas keras. Kondisi tanah asilinya masih berupa tanah perbukitan dengan ketinggian berkisar 3 - 7 m. Tanah cadas yang ada di daerah ini mempunyai karakteristik agak berbatuan, sehingga menyulitkan dalam pengerukan oleh alat berat yang digunakan yaitu backhoe.

                        Perhitungan Biaya kepemilikan, Biaya Operasional dan Harga Satuan di Lapangan

Dalam pekerjaan  pengambilan tanah urug inid igunakan backhoetype 200-1 keluaran dari pabrikan komatsu. Kondisi pemuatan yang dikerjakan oleh backhoe PC 200-1. Untuk memuat tanah urug ke dalam truck, backhoe terlebih dahulu mengambil tanah yang masih dalam keadaan berbukit  dan  kondisi tanah yang keras.

Tabel 4.1. Waktu untuk menggali
No
Waktu menggali (detik)
1
01’35”
2
01’56”
3
02’13”
4
01’34”
5
01’45”
6
02’51”
7
02’11”
8
02’07”
Rata-rata
02’21” (141 detik)
                                                                                       (Sumber: Data lapangan)

Tabel 4.2 Waktu Putar Backoe
No
Sudut Putar
Waktu putar (detik)
1
180o
13,58”
2
60o
09,79”
3
60o
10,23”
4
90o
12,54”
5
90o
12,15”
6
45o
08,65”
7
45o
08,05”
8
160o
13,35”
9
160o
13,76”
10
180o
14,65”
Rata-rata

12,07” (12,07 detik)
                                                                                    (Sumber: Data lapangan)

    Perhitungan biaya      produksi backhoe PC 200-1

a)      Biaya kepemilikan (owning cost)
     Biaya penyusutan per jam =
                                               =
                                 = Rp 72.000,- /jam

b)     Biaya operasional (operational cost)
1)     Kebutuhan bahan bakar = 18 liter/jam × Rp 4.500,-
= Rp 81.000,-/jam

2)     Biaya pelumas    =             
                         =   
                         =     Rp 900,-/jam

                     Perhitungan bulldozer type D 53 A
Dalam proyek pembangunan perumahan ini, bulldozer type D 53 A digunakan sebagai alat penghampar material tanah yang akan dipakai untuk pengurukan.
a) Waktu siklus bulldozer

Tabel 4.3.Kecepatan rata-rata bulldozer D 53 A di lapangan.




No

Jarak gusur (m)
Waktu siklus bulldozer (detik)

Z
menit
Kecematan maju
(Tf)
Kecepatan mundur (Tr)
Detik
Km/jam
Detik
Km/jam
1
40
29,74”
4,80
20,05”
6,80
0,10
2
20
19,34”
3,72
14,71”
4,89
0,10
3
45
34,67”
4,67
26,55”
6,10
0,10
4
35
23,22”
5,42
18,13”
6,94
0,10
5
35
25,44”
4,95
17,33”
7,27
0,10
6
35
31,45”
4,98
16,72”
7,53
0,10

7
40
24,23”
4,57
22,13”
6,50
0,10
8
25
21,42”
3,71
19,67”
4,57
0,10
9
25
18,76”
4,01
15,83”
5,68
0,10
10
20

3,83
13,44”
5,35
0,10
Rata- rata
32

4,48

6,16
0,10




    Proses perhitungan produksi bulldozer.

   Produksi per siklus (qbd) qbd        =  L × 2 H × a
                                          =  3,58 × (0,94 × 2) × 0,7
                                          = 4,71 m3
a.                  Backhoe/Excavator
·           Volume tanah hasil galian atau yang harus di keruk   
       = 13.610,33 × 1,25 = 17.012,912 m3
·           Produksi per siklus
       q = ql × k
       q = 0,97 × 0,8 = 0,776 m3
·           Waktu siklus
       Cm = waktu gali + (waktu putar × 2) + waktu buang
       Cm = 9,2 + (11,6) + 7,2 = 28 detik
·           Produksi per jam
       Q =
       Q = =74,828 m3/jam
·           Site out put per hari
       Dalam satu hari alat bekerja selama 8 jam
       = 8 ×74,828 = 598,6283/hari
·           Waktu kerja yang dibutuhkan
       =
       =  = 28,419 hari


b.                 Dump Truck
a)      Lokasi pembuangan
1)      Waktu pemuat (T1)
T1 =
T1 =
T1 = 554,226 detik = 9,237 menit
2)      Waktu pengangkutan
Th =
V1 = 18,33 km/jam = 305,5 meter/menit
Th =  = 0,654 menit
3)      Waktu Kembali
Tr =  
V2 = 30 km/jam = 500 meter/menit
Tr =  = 0,4 menit
4)      Waktu buang + waktu tunggu = 3 menit
5)      Waktu bagi dump truck untuk mengambil posisi muat = 1 menit
Waktu siklus dump truck
Cm = 9,237 + 0,654 + 0,4 + 3 + 1 = 14,291 menit

b)      Produksi per siklus
q = cd × k
q = 24 × 0,8 = 19,2 m3
c)      Produski per jam
q = 24 × 0,8 = 19,2 m3
q =
q =  = 60,457 m3/jam
d)     Site out put per hari
Dalam satu hari alat bekerja selama 8 jam
= 8 × 60,457 = 483,661 m3/hari
c.                  Bulldozer
a)      Produksi per siklus
𝑞 = 𝐿 ×𝐻2 ×𝑎
q = 3,58×1,4252 ×0,9 = 6,54 m3
b)      Waktu siklus (Cm)
Kecepatan maju (F) = 5,533 km/jam = 92,216 m/menit
Kecepatan mundur (R) = 6,633 km/jam = 110,55 m/menit
Waktu ganti persneling (Z) = 0,11 menit
𝐶𝑚 =𝐷 𝐹× 𝐷 𝑅 + 𝑍,𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 
𝐶𝑚 = 50 92,216× 50 110,55+ 0,11
𝐶𝑚 = 0,355 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
c)      Produktivitas bulldozer
𝑄 = 𝑞 × 60 ×𝐸 ×𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑘𝑜𝑛𝑣𝑒𝑟𝑠𝑖 𝑡𝑎𝑛𝑎𝐶𝑚
Q = 6,54 × 60 ×0,75 ×1,25 0,355
= 1.036,267 m3/jam
d)     Site out put per hari
Dalam satu hari alat bekerja selama 8 jam
= 8 × 1036,267 = 8.290,14 m3/hari
d.             Vibration Roller
a)      Produktivitas Vibration Roller
𝑄 = 𝑊 × H × 𝑉 × 1000 × 𝐸 𝑁
𝑄 = 0,2 × 0,30×1500 × 1000 × 0,75 4
Q = 16.875 m3/jam
b)      Site out put per hari
Dalam satu hari alat bekerja selama 8 jam
= 8 × 16875 = 135.000 m3/hari

4.2              Komposisi Alat Berat
4.2.1        Jumlah Alat Berat
·           Excavator
=
=
= 0,177 ≈ 1 unit            
·           Dump truck
=
=  
= 1,237 ≈ 2 unit

·           Bulldozer
=     
=
= 0,072 ≈ 1 unit
·           Vibration roller
=
=
= 0,004 ≈ 1 unit          
                                   


BAB 5

PENUTUP

5.1         Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan, maka kinerja alat berat yang digunakan dalam proyek penimbunan untuk rencana Perumahan di Jumprit Baturetno, Kabupaten Wonogiri dapat disimpulkan sebagai berikut:
Produksi masing-masing alat berat
1.      Produktivitas excavator didapat sebesar 74,828 m3/jam dengan membutuhkan alat 1 unit untuk membuang tanah sebesar 17.012,912 m3 dalam waktu 28,419 hari.
2.      Produktivitas dump truck didapat sebesar 60,457 m3/jam dengan membutuhkan alat sebanyak 2 unit untuk membuang tanah sebesar 17.012,912 m3.
3.      Produktivitas bulldozer didapat sebesar 1.036,267 m3/jam dengan membutuhkan alat sebanyak 1 unit untuk meratakan tanah sebesar 17.012,912 m3. 

5.2         Saran

1.             Dalam melakukan perhitungan produksi alat maupun harga  satuan alat  harus melakukan survey langsung

          ke lokasi yang direncanakan supaya mendapatkan hasil yang tepat.
2.             Data teoritis yang dikeluarkan oleh pabrikan alat berat tidak sepenuhnya dapat dipergunakan sebagai data perhitungan, hal ini disarankan koefisien-koefisien yang diberikan untuk perhitgnan lebih cocok untuk alat berat dengan kondisi yang relativ baru.
3.             Untuk dapat mengelola berat dengan efisien dan menguntungkan, maka diperlukan tingkat kejelian untuk memelihara alat agar meminimalisir kerusakan yang sering terjadi pada  alat saat sedang melaksanakan pekerjaan.

DAFTAR PUSTAKA


Rochmanhadi, 1993, Perhitungan Biaya Pelaksanaan Pekerjaan dengan Menggunakan Alal-alat Berat. Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta.
Ir. Suyono Sasrodarsono, Alat-alat berat dan penggunaannya. Diterbitkan oleh yayasan badan penerbit Pekerjaan Umum Jakarta.
Ir. A. Soedrajad S, Analisa (cara modern) anggaran biaya pelaksanaan.
Ir. Rochmanhadi, Pemindahan Tanah Mekanis (PTM) DDpartemen Pekerjaan Umum.
Caterpillar tractor Co., Carterpillar Performnce handbook, Carterpillar Tractor Co., Peoria, Illinois, USA, 1981.
Departemen Pekerjaan Umum, Pedoman Tata Cara  Penggunaan Peralatan di Lingkungan Departemen Pekerjaan Umum, Surat Keputusan Menteri Pekerjaan    Umum No. 342/KPTS/1984.
Herbert L. Nicole JR., Moving the Earth, The Workbook of Exavation, Golgotia Publishing House, New Delhi-1 India, 1962
Imam Soekoto, Mengenal Alat Peralatan untuk konstruksi, Ditjen Bina Marga dan Direktorat Zeni Angkatan Darat, Jakarta, 1967.
Komatzu     Ltd.,     Spasifications    and Application Handbook, 5th edition, 1980.
Rochmanhadi, alat-alat Berat dan Penggunaannya, Departemen Pekerjaan Umum , Badan Penerbit Pekerjaan Umum, 1986.
Stuart Wood, JR., Heavy Contruction Equipment  and  Methods, Prentice Hall, Inc., Englewood Cliffs, New Jersey, 1977
Soeyono Sosrodarsono Ir, Alat – alat  berat dan Penggunaannya.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar