BUDAYA DAN MASYARAKAT DALAM FILM
“99 Cahaya di Langit Eropa”
Judul Film : 99 Cahaya di Langit Eropa
Sutradara : Guntur Soeharjanto
Tanggal Dirilis : 5 Desember 2013
Genre : Drama
Pemeran Utama :
Acha Septriasa sebagai Hanum Salsabiela
Rais
Abimana Aryasatya sebagai Rangga
Almahendra
Pemeran Pendukung :
Raline Shah sebagai Fatma Pasha
Dewi Sandra sebagai Marion Latimer
Alex Abbad sebagai Khan
Nino Fernandez sebagai Stefan
Marissa Nasution sebagai Maarja
Geccha Tavvara sebagai Ayse
Fatin Shidqia sebagai dirinya sendiri
Dian Pelangi sebagai dirinya sendiri
Hanum Salsabiela Rais sebagai dirinya
sendiri
Penulis Asli : Hanum Salsabiela Rais & Rangga
Almahendra
Durasi : 100 menit
Studio : Maxima Pictures
Sinopsis
Rangga mendapat
beasiswa program doktoral di Universitas di Austria, dan Hanum mengikuti
suaminya, sehingga kduanya menetap di Eropa selama 3 tahun.
Keduanya berkenalan
dengan teman teman baru dan berkesempatan menjelajahi eropa.
Hanum bertemu dengan
Fatma Pasha dan anaknya Ayse yang
merupakan wanita asal Turki, Fatma ingin menunjukkan pada dunia bahwa Islam
adalah agama yang indah, khususnya di Eropa. Fatma menceritakan beberapa sejarah
yang mungkin tidak banyak orang yang mengetahuinya. seperti sejarah roti croissant bukan dari Perancis,
melainkan dari Austria sebagai lambang takluknya Turki dan Cappucino bukan dari
Itali, namun dari Turki yang biji kopinya tertinggal ketika gagal menaklukan
wina. Dari Fatma dan Ayse, Hanum belajar banyak hal tentang nilai-nilai Islam
yang sesungguhnya. Hanum pun makin tertarik dengan saudara barunya dan tentang
sejarah Islam lebih jauh dan bertekad untuk menapaki jejak Islam lainnya di
Eropa.
Hanum dan Rangga
berkesempatan mengunjungi Paris, disana mereka bertemu dengan seorang mualaf,
Marion Latimer yang bekerja sebagai ilmuwan di Arab World Institute Paris yang
juga merupakan teman dari Fatma. Marion sendiri memiliki pengetahuan sejarah
Islam yang luar biasa. Bahkan, Hanum dibuat takjub saat mengetahui bahwa ada
banyak jejak-jejak Islam di setiap sudut Eropa. Marion menunjukkan bahwa Eropa
adalah pantulan cahaya kebesaran Islam. Eropa menyimpan harta karun sejarah
Islam yang luar biasa berharganya. Seperti kufic - kufic pada keramik yang
berada di musse louvre.
Yang lebih mencengangkan Hanum, pada lukisan Bunda Maria dan Bayi Yesus, hijab yang dipakai Bunda Maria bertahtakan kalimat tauhid, Laa ilaaha illallah.
Yang lebih mencengangkan Hanum, pada lukisan Bunda Maria dan Bayi Yesus, hijab yang dipakai Bunda Maria bertahtakan kalimat tauhid, Laa ilaaha illallah.
Selain benda-benda
‘kecil’ didalam musee louvre, Marion juga memberi tahu tentang Voie Triomphale
atau Jalan kemenangan yang dibuat Napoleon Bonaparte, tempat dua gerbang
kemenangan (arc du triomphe) yang sangat megah. menurut Marion, bila ditarik
garis lurus imajiner maka akan menghadap arah kiblat.
Hanum dan Rangga
melanjutkan perjalanan mereka menjelajahi Cordoba dan Granada. Dua kota di
andalusia yang menurut beberapa ahli adalah True City of Lights. Di Cordoba
terdapat Mezquita, yaitu masjid besar yang menjadi Kathedral setelah jatuh ke
tangan Raja Ferdinand dan ratu Isabela. Sementara itu Granada merupakan kota
terkahir dimana islam takluk di daratan Eropa. Di Granada terdapat benteng
megah yang menjelaskan betapa megahnya Islam di masa keemasan.
Perjalanan selanjutnya Hanum dan Rangga berkesempatan menjelajahi Istanbul. Istanbul/kontatinopel merupakan saksi sejarah dimana Islam pernah memiliki masa keemasan. Pada masa itu, luas wilayah Islam lebih luas dari kerajaan Romawi. Namun, di Turki tidak didirikan istana yang megah, bukan karena tidak mampu melainkan karena Sultan mereka mencontohkan kesederhanaan.Di Turki juga terdapat Hagia Sophia, bekas gereja besar dan sempat dijadikan masjid. Namun kini telah dijadikan museum oleh pemerintah Turki.
Hanum dan Rangga menemukan
keindahan eropa yang tidak sekadar hanya Menara Eiffel, Tembok Berlin, Konser
Mozart, Stadion Sepak bola San Siro, Colloseum Roma atau gondola-gondola di
Venezia. Namun, mereka menemukan keindahan lain dari Eropa, mereka menjelajah
sejarah dan menemukan bahwa Islam pernah berjaya di tanah itu.
Budaya dan Masyarakat
Di
Eropa agama Islam merupakan agama minoritas, tidak seperti di Indonesia yang
mayoritas penduduknya beragama Islam. Di Film ini menampilkan betapa susahnya
muslim di eropa harus menyesuaikan diri dan penuh toleransi, tempat untuk
beribadah, makanan halal, busana muslimah, jadwal ujian juga merupakan
kesulitan sendiri yang harus di hadapi. Dalam film ini juga mengisahkan bagaimana mereka
beradaptasi, bertemu dengan berbagai sahabat hingga akhirnya menuntun mereka
kepada jejak-jejak agama Islam di benua Eropa. Film ini juga memberikan banyak
ilmu pengetahuan tentang sejarah Islam di Austria dan Prancis menunjukkan bahwa
Eropa juga memiliki peradaban Islam yang kuat.
Kesimpulan
Kesimpulan
Film ini ingin menyampaikan pesan
pada setiap masyarakat khususnya muslim untuk kembali kepada ilmu pengetahuan,
membaca sekitar, menghargai perbedaan, dan mendorong umat Islam untuk
mempelajari sejarah agar bisa lebih bijak. Dengan menonton film ini penonton
bisa merasakan ikut mengembara langsung ke Eropa dan sekaligus belajar sejarah
Islam di Eropa yang begitu membanggakan dan mengharukan.
Film ini sangat bagus untuk di tonton oleh keluarga, karena banyak memberikan pengetahuan ilmu sejarah Islam di Eropa pada masa lampau. Film ini juga sangat memotivasi dari segala sisi, dari sisi keyakinan, kasih sayang, pendidikan, toleransi, beradaptasi, dan lain sebagainya. Untuk umat muslim sendiri, kita dapat mengetahui berbagai macam sejarah Islam di benua Eropa dan hidup bertoleransi antar umat beragama.
Film ini sangat bagus untuk di tonton oleh keluarga, karena banyak memberikan pengetahuan ilmu sejarah Islam di Eropa pada masa lampau. Film ini juga sangat memotivasi dari segala sisi, dari sisi keyakinan, kasih sayang, pendidikan, toleransi, beradaptasi, dan lain sebagainya. Untuk umat muslim sendiri, kita dapat mengetahui berbagai macam sejarah Islam di benua Eropa dan hidup bertoleransi antar umat beragama.
REFERENSI :
1. https://www.youtube.com/watch?v=OUPQ4kMD620
2.https://www.google.com.sg/searchq=99+cahaya+di+langit+
eropa+scene&tbm=isch&tbs=rimg:CfZV6N2aafS9IjjG1hcUVPeguBbGhHenia8CfzBkqPgcPaigT5aY4vOID4gK5fziPPsWLY0mBtj4E0SGjAnbA9Sv5ioSCcbWFxRU96C4EXwvcEy-ACeEKhIJFsaEd6eJrwIRIquTNFkiAXgqEgl_1MGSo-Bw9qBGZLkWk7Ye1ZCoSCaBPlpji84gPEVUOLq590oEcKhIJiArl_1OI8-xYRdsdXAn_1wfvgqEgktjSYG2PgTRBHXAcrhe_1rqwSoSCYaMCdsD1K_1mEfydJ0htjD2-&tbo=u&sa=X&ved=2ahUKEwixpaSygt7eAhUEfysKHWRPAMcQ9C96BAgBEBs&biw=1366&bih=577&dpr=1#imgrc=NfC2RX5XvdRBNM:
3. https://www.antaranews.com/berita/407580/99-cahaya-di-langit-eropa-potret-sebuah-perjalanan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar