Minggu, 18 November 2018


BUDAYA  DAN MASYARAKAT DALAM FILM

“99 Cahaya di Langit Eropa”



Judul Film                     : 99 Cahaya di Langit Eropa
Sutradara                     : Guntur Soeharjanto
Tanggal Dirilis               : 5 Desember 2013
Genre                           : Drama
Pemeran Utama           :
                                        Acha Septriasa sebagai Hanum                                                             Salsabiela Rais
                                        Abimana Aryasatya sebagai                                                                    Rangga Almahendra
Pemeran Pendukung   :
                                      Raline Shah sebagai Fatma Pasha
                                      Dewi Sandra sebagai Marion Latimer
                                      Alex Abbad sebagai Khan
                                      Nino Fernandez sebagai Stefan
                                      Marissa Nasution sebagai Maarja
                                      Geccha Tavvara sebagai Ayse
                                      Fatin Shidqia sebagai dirinya sendiri
                                      Dian Pelangi sebagai dirinya sendiri
                                      Hanum Salsabiela Rais sebagai                                                       dirinya sendiri
Penulis Asli                 : Hanum Salsabiela Rais & Rangga Almahendra
Durasi                          : 100 menit
Studio                          : Maxima Pictures

Sinopsis

Rangga mendapat beasiswa program doktoral di Universitas di Austria, dan Hanum mengikuti suaminya, sehingga kduanya menetap di Eropa selama 3 tahun.
Keduanya berkenalan dengan teman teman baru dan berkesempatan menjelajahi eropa.

Hanum bertemu dengan Fatma Pasha dan anaknya Ayse  yang merupakan wanita asal Turki, Fatma ingin menunjukkan pada dunia bahwa Islam adalah agama yang indah, khususnya di Eropa. Fatma menceritakan beberapa sejarah yang mungkin tidak banyak orang yang mengetahuinya. seperti  sejarah roti croissant bukan dari Perancis, melainkan dari Austria sebagai lambang takluknya Turki dan Cappucino bukan dari Itali, namun dari Turki yang biji kopinya tertinggal ketika gagal menaklukan wina. Dari Fatma dan Ayse, Hanum belajar banyak hal tentang nilai-nilai Islam yang sesungguhnya. Hanum pun makin tertarik dengan saudara barunya dan tentang sejarah Islam lebih jauh dan bertekad untuk menapaki jejak Islam lainnya di Eropa.


Hanum dan Rangga berkesempatan mengunjungi Paris, disana mereka bertemu dengan seorang mualaf, Marion Latimer yang bekerja sebagai ilmuwan di Arab World Institute Paris yang juga merupakan teman dari Fatma. Marion sendiri memiliki pengetahuan sejarah Islam yang luar biasa. Bahkan, Hanum dibuat takjub saat mengetahui bahwa ada banyak jejak-jejak Islam di setiap sudut Eropa. Marion menunjukkan bahwa Eropa adalah pantulan cahaya kebesaran Islam. Eropa menyimpan harta karun sejarah Islam yang luar biasa berharganya. Seperti kufic - kufic pada keramik yang berada di musse louvre.
Yang lebih mencengangkan Hanum, pada lukisan Bunda Maria dan Bayi Yesus, hijab yang dipakai Bunda Maria bertahtakan kalimat tauhid, Laa ilaaha illallah.
Selain benda-benda ‘kecil’ didalam musee louvre, Marion juga memberi tahu tentang Voie Triomphale atau Jalan kemenangan yang dibuat Napoleon Bonaparte, tempat dua gerbang kemenangan (arc du triomphe) yang sangat megah. menurut Marion, bila ditarik garis lurus imajiner maka akan menghadap arah kiblat.

Hanum dan Rangga melanjutkan perjalanan mereka menjelajahi Cordoba dan Granada. Dua kota di andalusia yang menurut beberapa ahli adalah True City of Lights. Di Cordoba terdapat Mezquita, yaitu masjid besar yang menjadi Kathedral setelah jatuh ke tangan Raja Ferdinand dan ratu Isabela. Sementara itu Granada merupakan kota terkahir dimana islam takluk di daratan Eropa. Di Granada terdapat benteng megah yang menjelaskan betapa megahnya Islam di masa keemasan.


Perjalanan selanjutnya Hanum dan Rangga berkesempatan menjelajahi Istanbul. Istanbul/kontatinopel merupakan saksi sejarah dimana Islam pernah memiliki masa keemasan. Pada masa itu, luas wilayah Islam lebih luas dari kerajaan Romawi. Namun, di Turki tidak didirikan istana yang megah, bukan karena tidak mampu melainkan karena Sultan mereka mencontohkan kesederhanaan.Di Turki juga terdapat Hagia Sophia, bekas gereja besar dan sempat dijadikan masjid. Namun kini telah dijadikan museum oleh pemerintah Turki.

Hanum dan Rangga menemukan keindahan eropa yang tidak sekadar hanya Menara Eiffel, Tembok Berlin, Konser Mozart, Stadion Sepak bola San Siro, Colloseum Roma atau gondola-gondola di Venezia. Namun, mereka menemukan keindahan lain dari Eropa, mereka menjelajah sejarah dan menemukan bahwa Islam pernah berjaya di tanah itu.


Budaya dan Masyarakat

Di Eropa agama Islam merupakan agama minoritas, tidak seperti di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Di Film ini menampilkan betapa susahnya muslim di eropa harus menyesuaikan diri dan penuh toleransi, tempat untuk beribadah, makanan halal, busana muslimah, jadwal ujian juga merupakan kesulitan sendiri yang harus di hadapi. Dalam film ini juga mengisahkan bagaimana mereka beradaptasi, bertemu dengan berbagai sahabat hingga akhirnya menuntun mereka kepada jejak-jejak agama Islam di benua Eropa. Film ini juga memberikan banyak ilmu pengetahuan tentang sejarah Islam di Austria dan Prancis menunjukkan bahwa Eropa juga memiliki peradaban Islam yang kuat.


Kesimpulan


Film ini ingin menyampaikan pesan pada setiap masyarakat khususnya muslim untuk kembali kepada ilmu pengetahuan, membaca sekitar, menghargai perbedaan, dan mendorong umat Islam untuk mempelajari sejarah agar bisa lebih bijak. Dengan menonton film ini penonton bisa merasakan ikut mengembara langsung ke Eropa dan sekaligus belajar sejarah Islam di Eropa yang begitu membanggakan dan mengharukan.

Film ini sangat bagus untuk di tonton oleh keluarga, karena banyak memberikan pengetahuan ilmu sejarah Islam di Eropa pada masa lampau. Film ini juga sangat memotivasi dari segala sisi, dari sisi keyakinan, kasih sayang, pendidikan, toleransi,  beradaptasi, dan lain sebagainya. Untuk umat muslim sendiri, kita dapat mengetahui berbagai macam sejarah Islam di benua Eropa dan hidup bertoleransi antar umat beragama.

REFERENSI :
1. https://www.youtube.com/watch?v=OUPQ4kMD620
2.https://www.google.com.sg/searchq=99+cahaya+di+langit+
eropa+scene&tbm=isch&tbs=rimg:CfZV6N2aafS9IjjG1hcUVPeguBbGhHenia8CfzBkqPgcPaigT5aY4vOID4gK5fziPPsWLY0mBtj4E0SGjAnbA9Sv5ioSCcbWFxRU96C4EXwvcEy-ACeEKhIJFsaEd6eJrwIRIquTNFkiAXgqEgl_1MGSo-Bw9qBGZLkWk7Ye1ZCoSCaBPlpji84gPEVUOLq590oEcKhIJiArl_1OI8-xYRdsdXAn_1wfvgqEgktjSYG2PgTRBHXAcrhe_1rqwSoSCYaMCdsD1K_1mEfydJ0htjD2-&tbo=u&sa=X&ved=2ahUKEwixpaSygt7eAhUEfysKHWRPAMcQ9C96BAgBEBs&biw=1366&bih=577&dpr=1#imgrc=NfC2RX5XvdRBNM:
3. https://www.antaranews.com/berita/407580/99-cahaya-di-langit-eropa-potret-sebuah-perjalanan 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar